CERDAS DALAM MEMILIH GAME

Helo kawan ....
Kali ini aku akan berbagi pengetahuan tentang game

Siapa yang tak kenal dengan istilah itu? Semua orang pasti tau. Dan mungkin kalian yang sedang mampir di blog saya merupakan orang-orang yang gila akan game. Kalian harus tau Kawan, boleh bermain game tapi ingat semua itu ada batasnya ya karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus dan akan memberikan dampak buruk .!



Tahukah anda ?
Saat ini Dunia semakin berbahaya, semakin menggila dan kalian harus waspada dengan apa yang saat ini. Di Zaman yang modern ini teknologi semakin  berkembang entah di negara manapun, termasuk di Indonesia kita juga merasakan bagaimana dahsyatnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi dapat digunakan oleh semua rentang usia mulai dari lansia sampai anak-anak. Oleh karena itu wajar saja jika saat ini Smartphone bukan hanya digunakan oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak bahkan balita. Menurut saya fenomena ini sangat memprihatinkan karena seharusnya anak-anak dan balita belum cukup umur untuk bermain dengan barang itu. Yang seharusnya mereka lakukan adalah bermain dengan teman-temanya , dengan keluarga, seperti melalui permainan adat turun temurun yang memiliki banyak makna, permainan yang mengandung budaya dan pendidikan , bukan malah selalu bermain dan asyik dengan dunianya sendiri yaitu teknologi atau media baru saat ini.
Jika sudah seperti ini, siapa yang harus kita salahkan?
Orang tua ?
Anak- anak ?
Orang gila ?
Pemerintah ?
Atau bahkan tuhan ?
Semua itu sebenarnya bukan hal yang harus kita salahkan. Karena  saat ini, yang lebih penting adalah bagaimana jika anak kecil yang sudah lengket dengan teknologi entah itu smartphone,komputer atau Internet itu bisa kita kendalikan dan arahkan serta adanya pantauan tentang apa yang mereka lakukan dengan semua barang itu.
Sebenarnya apa yang anak-anak lakukan ketika mereka sedang bersama media baru itu? Jawaban dari pertanyaan ini tentu sangat banyak dan terdapat alasan yang banyak pula. Contohnya mereka menonton video, selfie, mencari informasi untuk memperluas pengetahuan, membantu dalam mengerjakan tugas sekolah, dan yang paling sering dilakukan oleh anak-anak adalah bermain game. Hal ini sangat berbahaya karena saat ini begitu banyak game yang bisa dimainkan oleh anak-anak. Mulai dari game yang mengandung unsur pendidikan,kebudayaan, kekerasan, pornografi, dan sebagainya. Jika permainan mengandung unsur baik bagi anak maka kan membantu proses perkembangan diri agar lebih baik tetapi jika permainan itu buruk maka akan menghancurkan kepribadian baik didalam diri anak dan akan tergantikan dengan budaya yang buruk seperti yang mereka lihat di game tersebut.
Terdapat pendapat dari seorang tokoh yang bernama Provenzo(1991) yang mengatakan “media digital sering dilihat sebagai pengaruh buruk pada perilaku anak-anak dan menyebabkan perilaku meniru” .  
Begitu banyak kasus atau kejadian yang dialami oleh orang yang suka bermain game :
1.  penembakan di Columbine High School di Colorado, AS pada tahun 1999 sering disalahkan akibat permainan komputer yang kejam dan efek grafis yang lebih realistis menjadi pengaruh buruk pada perilaku anak-anak dan khususnya untuk menyebabkan kekerasan imitasi.
2.      Seorang anak bernama Daniel berusia 17 tahun, dia sangat gila akan game dia selalu bermain game, hingga suatu hari ayah dan ibunya melarang dia dan meminta untuk berhenti bermain, tetapi dia tidak mau dan dia sangat marah kemudian dia bertriak dan akhirnya dia membunuh ibunya dan melukai ayahnya sendiri .
3.   Kasus anak yang membunuh temanya sendiri karena item gamenya dijual, hal ini sangat menyeramkan dan menyedihkan. Kejadian itu bermula ketika Qiu ( penggila game) kehilanggan pedang virtual  , ternyata itu dilakukan oleh temnya, saat itu temanya meminta maaf dan akan menggantimnya dengan sejumlah uang tetapi jawaban itu tidak membuatnya tenang tetapi dia semakin kesal dan akhirnya Qiu membunuh temanya .
Contoh kasus tersebut merupakan kejadian yang menyeramkan dan harus dikubur dalam agar anak- anak tidak meniru dan mengikuti jejak buruk mereka.  Dan Tobin(1998) juga berpendapat bahwa media baru dituduh membuat anak-anak menjadi antisosial dan menghancurkan interaksi manusia yang normal dan kehidupan keluarga. Dan dilihat secara negatif media baru telah mengahdirkan budaya baru yang ada kaitannya dengan pola interaksi manusia. Berdasarkan pendapat Tobin, kehadiran media baru telah memberi jarak pada individu, yang menjadikan setiap orang menjadi antisosial atau individual, karna mereka merasa telah menemukan dunia baru yang bagi mereka lebih menyenangkan. Pendapat Tobin memang benar, karena saya bisa melihat kejadian tersebut memang benar adanya . Sebagai contoh saya memiliki adik perempuan, dia setiap hari selalu bermain dengan tabletnya,saat ini dia berumur 5 tahun, tetapi dia sudah pandai bermain game dan suka menonton televisi atau film kartun. Saat ini kartun Tayo di kalangan anak-anak sangat terkenal dan melalui hal ini mereka menjadi sangat suka menonton kartun tersebut, yang dalam 1 harinya bisa 2 kali atau lebih tayang di TV . bahkan adik saya sampai memiliki permainan atau game di tabletnya tentang kartun tayo. Meskipun di sisi negatifnya adik saya seperti kecanduan bermain dan menonton di setiap harinya dia saat ini terkadang lebih memilih untuk bermain game atau menonton daripada bertemu dan main dengan temanya , ini merupakan pengaruh sosial budaya . Meskipun terdapat dampak positif seperti adik saya saat ini sudah bisa bahasa inggris walaupun  masih dasar, dia sudah bisa membaca , suka bercerita dengan temanya dan sebagainya.

Dari semua hal itu maka kita harus berhati hati dalam melindungi keluarga besar kita, terutama anak- anak . mereka boleh bermain game tetapi dengan syarat harus tetap belajar, bermain hanya dalam waktu yang wajar dan tidak berlebihan serta bermain game yang mengandung unsur baik seperti pendidikan, budaya  yang nantinya akan memberikan dampak baik bagi anak.

 ( gambar dari KEMENDIKBUD, tentang game yang dilarang dan berbahaya bagi anak)


( contoh game yang baik dan mendidik bagi anak- anak )




Sekian ...
seoga bermanfaat ya .!!!!!
dan tunggu tulisanku lainya :) 




DAFTAR PUSTAKA 



Fitri,Sulidar.2017.Dampak  Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial Anak

Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consequences of ITCs, Sage Publication Ltd. London. Chapter 4: Perspective on Internet Use: Access, Involvement an Interaction.



Komentar